SURABAYA - Hari ini, di Graha Sawunggaling Lt. 6 Pemkot Surabaya, dihelat kegiatan Rembuk Stunting dengan tema "Cetak Generasi Emas dan Bebas Stunting Wilayah Kota Surabaya". Dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 6.000 peserta, baik secara luring maupun daring, Mayor Inf Budi Hermanto Danramil 0831/01 Simokerto, mewakili Dandim 0831/Surabaya Timur Letkol Inf Didin Nasruddin Darsono, S. Sos., M. Han, turut hadir untuk menyampaikan komitmen dalam menjadikan Surabaya sebagai daerah bebas stunting pada tahun 2024. Rabu (06/03/24)
Baca juga:
Babinsa Dampingi Petugas Puskesmas Rangkah
|
Kegiatan ini juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Walikota Surabaya, para perwakilan kepala instansi terkait, tokoh masyarakat, dan perwakilan LSM. Dalam penandatanganan tersebut, para pihak sepakat untuk bekerja sama dalam kolaborasi menuju Surabaya Zero Stunting.
Dalam acara tersebut, topik utama yang dibahas adalah pola asuh balita yang tepat oleh orang tua serta peran kampung dalam pencapaian penurunan stunting di wilayah Kota Surabaya. Diskusi panel mengenai strategi dan program percepatan stunting di TP PKK Kota Surabaya serta Provinsi Jatim juga menjadi sorotan utama.
Menurut data, meskipun telah berhasil menurunkan tingkat stunting hingga mencapai level nol, masih terdapat 250 anak, termasuk 7 anak dari luar Kota Surabaya, yang mengalami stunting di wilayah ini. Hal ini menjadi tantangan bagi para pemangku kepentingan untuk terus berupaya hingga akhir tahun 2024, di mana diharapkan wilayah Kota Surabaya bisa benar-benar bebas dari stunting.
Kehadiran tokoh-tokoh penting dari berbagai lapisan masyarakat dan instansi menunjukkan keseriusan dan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Kota Surabaya. Dengan kerja sama yang kuat, diharapkan target Surabaya Zero Stunting pada tahun 2024 dapat tercapai dengan sukses.
Baca juga:
Cegah Stunting Babinsa Bagi Telur
|